Sprachwissenschaft



  • Indonesisch

Linguistik dan Cabang-Cabangnya

Linguistik sebagai sebuah ilmu yang membahas kebahasaan memilik berbagai cabang lagi. Mulanya memang lingusitik dikaitkan dengan ilmu filsafat. Namun, setelah para ahli menemukan bahwa “berpikir” itu memang ada dalam bahasa, linguistik kemudian berdiri sendiri sebagai sebuah ilmu kebahasaan.

1. Linguistik Deskriptif (descriptive linguitics)

    Kajian struktur bahasa
    Ilmu-ilmu yang merupakan intinya: fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis.

2. Linguistik Historis (historical linguistics)

    Kajian sejarah perkembangan bahasa dari masa awalnya sampai dengan sekarang.

3. Sosiolinguistik

    Bahasa tentang keregaman bahasa dalam hubungannya dengan masyarakat.

4. Psikolinguistik

    Kajian proses pemerolehan bahasa pada anak; dari segi perkembangan bahasanya yang ditinjau dari psikologi.

5. Linguistik Terapan (applied lingistik)

    Kajian bagaimana menerapkan hasil-hasil temuan linguistik atau konsep-konsep linguistik dalam pengajaran bahasa.

6. Linguistik Perbandingan (comparative linguistics)

    Bahasan bagaimana melakukan kajian komparatif antara dua bahasa, biasanya dua bahasa tersebut berasal dari satu rumpun.

7. Linguistik Antropologi (antropological linguistic)

    Kajian bahasa dalam rangka penelitian antropologi untuk memahami kebudayaan bangsa yang memakai bahasa tersebut.

  Linguistik Deskriptif

Menurut bahasa adalah linguistik adalah ilmu yang mempelajari atau menelaah tentang tata bahasa, sedangkan deskriptif adalah menggambarkan apa adanya. Menurut istilah Linguistik Deskriptif atau linguistik sinkronik adalah ilmu yang mengkaji bahasa pada masa yang terbatas. Misalnya, mengkaji bahasa Indonesia pada tahun dua puluhan, bahasa Jawa dewasa ini, Linguistik deskriptif, artinya mendeskripsikan bahasa secara apa adanya pada suatu masa tertentu.
Pada abad ke 19 -20, linguistik komperatif nampaknya menjadi satu-satunya kajian yang dipertimbangkan dalam penelitian linguistik. Namun, Ferdinand De Saussure mencoba mengembangkannya dengan linguistik deskriptif. hanya mengkaji terkait dalam waktu tertentu atau lokasi tertentu dan tidak dicampuri oleh fase waktu yang lainnya. Akan tetapi setelah Ferdinand memperkenalkannya, metode ini cukup menarik perhatian sekolah-sekolah pada waktu itu yang mencoba menerapkannya dalam kurikulum mereka. Kemudian metode inipun dikenal dengan linguistik modern

             Ada beberapa objek yang menjadi kajian dari Linguistik deskriptif yaitu :
Fonologi
adalah ilmu tentang perbendaharaan fonem sebuah bahasa dan distribusinya. Hal-hal yang dibahas dalam fonologi antaralain: bunyi ujaran, fonetik dan fonemik, alat ucap,vocal, konsonan, perubahan fonem, dan intonasi.
Morfologi
adalah cabang lnguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.

Sintaksis
Sintaksis merupakan tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan. Sama halnya dengan morfologi, akan tetapi morfologi menyangkut struktur gramatikal di dalam kata.Unsur bahasa yang termasuk di dalam sintaksis adalah frase, kalusa,dan kalimat
Tuturan dalam hal ini menyangkut apa yang dituturkan orang dalam bentuk kalimat.

Semantik
Adalah ilmu yang mengkaji tentang makna kata, kajian tentang makna tersebut di antaranya: makna konotasi dan denotasi, makna dalam konteks, hubungan makna dengan kebudayaan, perubahan makna.


  • Englisch 

Linguistics

Linguistics is the scientific study of human language.Linguistics can be broadly broken into three categories or subfields of study: language form, language meaning, and language in context.
Linguistic structures
Linguistic structures are pairings of meaning and form. Any particular pairing of meaning and form is a Saussurean sign. For instance, the meaning "cat" is represented worldwide with a wide variety of different sound patterns (in oral languages), movements of the hands and face (in sign languages), and written symbols (in written languages).
Linguists focusing on structure attempt to understand the rules regarding language use that native speakers know (not always consciously). All linguistic structures can be broken down into component parts that are combined according to (sub)conscious rules, over multiple levels of analysis. For instance, consider the structure of the word "tenth" on two different levels of analysis. On the level of internal word structure (known as morphology), the word "tenth" is made up of one linguistic form indicating a number and another form indicating ordinality. The rule governing the combination of these forms ensures that the ordinality marker "th" follows the number "ten." On the level of sound structure (known as phonology), structural analysis shows that the "n" sound in "tenth" is made differently from the "n" sound in "ten" spoken alone. Although most speakers of English are consciously aware of the rules governing internal structure of the word pieces of "tenth", they are less often aware of the rule governing its sound structure. Linguists focused on structure find and analyze rules such as these, which govern how native speakers use language.
Linguistics has many sub-fields concerned with particular aspects of linguistic structure. These sub-fields range from those focused primarily on form to those focused primarily on meaning. They also run the gamut of level of analysis of language, from individual sounds, to words, to phrases, up to discourse.
Sub-fields that focus on a structure-focused study of language:
Phonetics, the study of the physical properties of speech (or signed) production and perception.
Phonology, the study of sounds (or signs) as discrete, abstract elements in the speaker's mind that distinguish meaning (phonemes).
Morphology, the study of morphemes, or the internal structures of words and how they can be modified
Syntax, the study of how words combine to form grammatical sentences
Semantics, the study of the meaning of words (lexical semantics) and fixed word combinations (phraseology), and how these combine to form the meanings of sentences
Pragmatics, the study of how utterances are used in communicative acts, and the role played by context and non-linguistic knowledge in the transmission of meaning
Discourse analysis, the analysis of language use in texts (spoken, written, or signed)
Stylistics, the study of linguistic factors (rhetoric, diction, stress) that place a discourse in context.
Semiotics, the study of signs and sign processes (semiosis), indication, designation, likeness, analogy, metaphor, symbolism, signification, and communication.


  • Deutsch

Was ist Sprachwissenschaft?

Sprachwissenschaft (=Linguistik) beschäftigt sich mit der systematischen Erforschung un der Sprache unter den Gesichtspunkten ihrer Entstehung, ihrer Funktionen und ihrer inneren Struktur.

Allgemeine Sprachwissenschaft‎ :

.         Gesprächslinguistik, (auch: Linguistische Gesprächsanalyse, Dialogforschung), Untersuchung authentischer mündlicher Kommunikation
·         Graphemik, die Untersuchung von Schrift als Sprachsystem
·         Lexikologie, die Lehre von den Strukturierungen im Wortschatz einer Sprache und dessenRepräsentation im Gehirn
·         Morphologie, die Lehre der „Wortbausteine“ und wandelbaren Wortformen (Flexionsformen, Wortbildung)
·         Phonetik, die Lehre von den Sprachlauten (Lautbestand von Sprachen, Artikulation, Lautwahrnehmung)
·         Phonologie, die Lehre von den Sprachlautsystemen der einzelnen Sprachen (Lautkombinationen, Silbenlehre)
·         Pragmatik, die Untersuchung der (situationsabhängigen) Handlungen mittels Sprache (Sprechakte, Konversation)
·         Semantik, die Lehre von Sinn und Bedeutung von Sprache (Wortbedeutung, Satzbedeutung)
·         Sprachphilosophie, die Erforschung von allgemeinen Funktionen von Sprache und Sprachelementen und des Zusammenhangs zwischen Sprache, Denken, Vorstellung und Wirklichkeit
·         Syntax, die Lehre von Form und Struktur von Sätzen
·         Textlinguistik, die Untersuchung der Struktur, Funktion und Wirkung von Texten und ihren Bestandteilen


  •  Buginisch

Kelas Kata dalam Bahasa Bugis: Kajian Morfologi Lingkup Kelas Verba, Adjektiva, dan Nomina


Abstrak:

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik formal kelas kata dalam bahasa Bugis lingkup kajian verba, adjektiva, dan nomina. Di samping itu, penelitian ini sekaligus mendeskripsikan persoalan kelas kata yang dikonfirmasikan dalam menunjang, melengkapi, mengembangkan, dan menerapkan teori linguistik yang ada setelah didapatkan deskripsi yang memadai melalui analisis kelas kata bahasa Bugis. Data diperoleh penulis melalui metode lapangan dan metode pustaka dengan teknik elisitasi dan verifikasi analisis teks dan dokumentasi serta analisis retrospeksi dan observasi dari informan yang menggunakan bahasa Bugis dialek Palakka. Analisis korpus dilakukan dengan pendekatan valensi morfologi kata dengan menggunakan teknik oposisi proporsional atas dasar kesepadanan bentuk, fungsi, dan makna melaui proses afiksasi, reduplikasi, pemajemukan, dan penggabungan kata.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa deskripsi karakteristik formal kelas kata bahasa Bugis yang berupa proses pembentukan kelas kata, subkategori verba, adjektiva, dan nomina melalui ciri perilaku morfologik, sintaktik, dan semantik. Dari proses morfologik, ditemukan sejumlah 211 afiks pemarkah verba, 59 reduplikasi verba, dan 5 pola bentuk majemuk verba, 37 afiks pemarkah adjektiva, 24 reduplikasi adjektiva, dan 3 pola bentuk majemuk adjektiva, 26 afiks pemarkah nomina, 11 reduplikasi nomina, dan 4 bentuk majemuk nomina. Dari proses morfofonologik ditemukan alomorf fonologik, morfologik, dan sintaktik. Dari ciri perilaku sintaktik verba, adjektiva, dan nomina ditemukan satuan bahasa berupa kata atau frasa yang menduduki posisi inti atau modifikator (ciri posisional) yang dapat mendampingi unsur wajib sebagai pendamping depan atau belakang (ciri pendamping) dan yang dapat disubstitusi berupa penggantian atau pertukaran posisi sebagai inti atau modifikator, asalkan substitusinya dari satuan bahasa berupa kata atau frasa yang sesubkategori (ciri substitusi). Ciri perilaku semantik selalu disepadankan dengan ciri perilaku morfologik atau sintaktik untuk mendapatkan subkategori kata yang lebih terperinci mengingat setiap bentuk atau fungsi kata tidak dapat dilepaskan dari maknanya.
Dengan menerapkan teori linguistik deskriptif struktural yang sinkronik, dapat dinyatakan karakteristik formal kelas kata verba, adjektiva, dan nomina dalam bahasa Bugis. Dengan demikian, dapat diperlihatkan bagaimana kelas kata tersebut dibentuk dan dikenali melalui subkategori yang berdasarkan ciri perilaku morfologik, sintaktik, dan semantiknya.



  • Makassarisch
  • Mamdarisch


No comments:

Post a Comment