Sunday, January 6, 2013

cabang linguistik

Cabang-cabang Linguistik

Linguistik sebagai sebuah ilmu yang membahas kebahasaan memilik berbagai cabang lagi. Mulanya memang lingusitik dikaitkan dengan ilmu filsafat. Namun, setelah para ahli menemukan bahwa “berpikir” itu memang ada dalam bahasa, linguistik kemudian berdiri sendiri sebagai sebuah ilmu kebahasaan.

1. Linguistik Deskriptif (descriptive linguitics)

    Kajian struktur bahasa
    Ilmu-ilmu yang merupakan intinya: fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis.

2. Linguistik Historis (historical linguistics)

    Kajian sejarah perkembangan bahasa dari masa awalnya sampai dengan sekarang.

3. Sosiolinguistik

    Bahasa tentang keregaman bahasa dalam hubungannya dengan masyarakat.

4. Psikolinguistik

    Kajian proses pemerolehan bahasa pada anak; dari segi perkembangan bahasanya yang ditinjau dari psikologi.

5. Linguistik Terapan (applied lingistik)

    Kajian bagaimana menerapkan hasil-hasil temuan linguistik atau konsep-konsep linguistik dalam pengajaran bahasa.

6. Linguistik Perbandingan (comparative linguistics)

    Bahasan bagaimana melakukan kajian komparatif antara dua bahasa, biasanya dua bahasa tersebut berasal dari satu rumpun.

7. Linguistik Antropologi (antropological linguistic)

    Kajian bahasa dalam rangka penelitian antropologi untuk memahami kebudayaan bangsa yang memakai bahasa tersebut.

cabang cabang linguistik bagian I

cabang cabang linguistik bagian I

Linguistik Deskriptif
Menurut bahasa adalah linguistik adalah ilmu yang mempelajari atau menelaah tentang tata bahasa, sedangkan deskriptif adalah menggambarkan apa adanya. Menurut istilah Linguistik Deskriptif atau linguistik sinkronik adalah ilmu yang mengkaji bahasa pada masa yang terbatas. Misalnya, mengkaji bahasa Indonesia pada tahun dua puluhan, bahasa Jawa dewasa ini, Linguistik deskriptif, artinya mendeskripsikan bahasa secara apa adanya pada suatu masa tertentu.
Pada abad ke 19 -20, linguistik komperatif nampaknya menjadi satu-satunya kajian yang dipertimbangkan dalam penelitian linguistik. Namun, Ferdinand De Saussure mencoba mengembangkannya dengan linguistik deskriptif. hanya mengkaji terkait dalam waktu tertentu atau lokasi tertentu dan tidak dicampuri oleh fase waktu yang lainnya. Akan tetapi setelah Ferdinand memperkenalkannya, metode ini cukup menarik perhatian sekolah-sekolah pada waktu itu yang mencoba menerapkannya dalam kurikulum mereka. Kemudian metode inipun dikenal dengan linguistik modern.
B. Objek Kajian Linguistik Deskriptif
Ada beberapa objek yang menjadi kajian dari Linguistik deskriptif yaitu :
1. Fonologi
adalah ilmu tentang perbendaharaan fonem sebuah bahasa dan distribusinya. Hal-hal yang dibahas dalam fonologi antaralain: bunyi ujaran, fonetik dan fonemik, alat ucap,vocal, konsonan, perubahan fonem, dan intonasi.
2. Morfologi
adalah cabang lnguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
3. Sintaksis
Sintaksis merupakan tata bahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan. Sama halnya dengan morfologi, akan tetapi morfologi menyangkut struktur gramatikal di dalam kata.Unsur bahasa yang termasuk di dalam sintaksis adalah frase, kalusa,dan kalimat
Tuturan dalam hal ini menyangkut apa yang dituturkan orang dalam bentuk kalimat.
4. Semantik
Adalah ilmu yang mengkaji tentang makna kata, kajian tentang makna tersebut di antaranya: makna konotasi dan denotasi, makna dalam konteks, hubungan makna dengan kebudayaan, perubahan makna.

Saturday, January 5, 2013

Pasar Natal

Pasar Natal 

 Pasar Natal (bahasa Jerman:Weihnachtsmarkt atau Christkindlesmarkt) adalah pasar malam yang diadakan untuk merayakan Natal selama adven, terutama empat minggu sebelum hari Natal. Pasar malam ini awalnya merupakan tradisi di Jerman dan Austria, namun sekarang meluas ke berbagai negara di dunia.

Sejarah

Sejarah pasar Natal dimulai sejak akhir abad pertengahan di negara-negara Eropa yang berbahasa Jerman. Walaupun tidak benar, pasar Natal di Dresden sering disebut-sebut sebagai pasar Natal yang tertua. Pasar Natal Dresden pertama kali diselenggarakan pada tahun 1434. Walaupun demikian pada tahun 1434, Dresden masih berupa sebuah kota kecil. Pasar malam ini sekarang memiliki lebih dari 60 stan, dan setiap tahunnya dikunjungi sekitar 1,5 juta hingga 2 juta pengunjung.

Pasar Natal di Bautzen pertama kali disebut dalam dokumen tertulis pada tahun 1384. Di Wina, "pasar Desember" sudah diadakan sejak tahun 1294, dan merupakan bentuk awal pasar Natal.

Adven di kota-kota di Jerman dan Austria umumnya dimulai dengan pembukaan pasar Natal (Weihnachtsmarkt). Di Jerman bagian selatan dan Austria, keramaian ini disebut Christkind(e)l(s)markt. Lokasi keramaian biasanya di alun-alun kota atau di kawasan pejalan kaki

Stan pasar Natal berbentuk kios kecil yang dibangun dari kayu. Selain makanan dan minuman, di stan-stan pasar malam juga dijual mainan, kerajinan tangan, dan hiasan pohon Natal. Di panggung hiburan dipertunjukkan paduan suara dan dansa. Korsel dan kincir ria merupakan permainan di pasar Natal yang digemari anak-anak.

Stan-stan yang populer di pasar Natal, misalnya: gua Natal, zwetschgamännla (boneka dari buah prem kering), nussknacker (boneka kayu pemecah kacang), gebrannte mandeln (kacang badam bersalut gula), kue-kue Natal seperti lebkuchen dan magenbrot (roti jahe), christstollen (stollen), dan bratwurst. Orang dewasa biasanya minum glühwein (anggur hangat, dengan atau tanpa brendi) atau eierpunsch (egg nog ala Jerman)

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_Natal

das Perfekt, das Plusquamperfekt und das Future I

Waktu kini “sudah” (das Perfekt)
Demikian pula dalam bahasa Jerman, kita dapat membuat bentuk ke III dari infinitiv. Misalnya untuk kata bermain (to play) ini, dalam bahasa Jerman ialah spielen. Bentuk ke III: dari verba ini yaitu gespielt, yang disebut sebagai Partizip II. Dari contoh tersebut diketahui bahwa Partizip II dalam bahasa Jerman dimulai dengan ge dan diakhiri dengan t, terkecuali verba-verba kuat yang lazimnya tidak beraturan.
Contoh lain:
Tunggal : Ich habe geliebt - Saya sudah mencintai
Jamak: Wir haben geliebt - Kami sudah mencintai

Waktu lampau “sudah” (das Plusquamperfekt)
Selain bentuk waktu kini sudah selesai dikerjakan seperti diuraikan sebelumnya, bahasa Jerman seperti bahasa lain mengenal pula bentuk waktu lampau sudah selesai dilakukan. Bentuk seperti ini dalam bahasa Jerman dikenal dengan nama das Plusquamperfekt (Bentuk Selesai - lampau). Jika dibandingkan dengan bahasa Inggris, bentuk ini ekuivalen dengan bentuk The Past Perfect Tense atau The Pluperfect. Jadi dalam bentuk ini, kata kerja bantu yang digunakan adalah sama dan tetap yakni haben (mempunyai) dan sein (ada, adalah). Jika digunakan sebagai verba bantu, makna dari ke dua verba ini adalah “sudah” atau “telah”.

Das Plusquamperfekt = subjekt + Präteritum dari haben/sein + partizip 2 (V3)

Beispiel:
Ich glaube ihm nicht, denn er hatte mich schon zweimal betrogen.
Saya tidak mempercayainya sebab dia telah menipu saya 2 kali.
Sie fiel vom Stuhl. Sie hatte 18 Stunden lang Schreibmaschine geschrieben.
Dia (pr.) jatuh dari kursi. Dia (pr.) sudah mengetik selama 18 jam.

Akan datang pada waktu kini (Das Futur I)
Futur I yaitu salah satu nama dari enam bentuk waktu (Zeitformen) yang dimiliki oleh verba-verba Jerman. Futur I yaitu suatu bentuk dimana perbuatan atau tindakan berorientasi ke masa yang akan datang dan dalam bahasa Inggris sepadan dengan bentuk The Future Continuous Tense atau The Future Tense. Das Futur I memiliki 2 penggunaan atau fungsi-fungsi yaitu:
1) Waktu tengah malam dari kejadian kata kerja kepada titik waktu bicara yaitu pada saat pembicaraan menyatakan masa depan.
Contoh:
Ich werde dich dann besuchen. - Saya akan mengunjungi kamu kemudian.
Wir werden Sie um sieben wecken. - Kami akan membangunkan Anda jam 7.
Er wird morgen kommen. - Dia (lk.) akan datang di pagi hari.

bentuk verba, stamm dan Präteritum

Bentuk-bentuk verba (die Formen des Verbes)
• Infinitiv yaitu bentuk dasar dari kata kerja. Artinya bentuknya masih asli (belum diubah). Bentuk ini disebut pula Nennform. Misalnya: arbeiten, lernen, gehen. Pembahasan lebih lanjut dalam sub bab kata kerja (das Verbe).
• Stamm yaitu akar dari verba. Jadi yang dinamakan infinitiv yaitu Akar verba + akhiran – en atau –n atau : Stamm + Endung –en atau –n. Sebagian besar verba dalam bahasa Jerman berakhiran –en hanya beberapa berakhiran –n misalnya verba dengan –er dan –el: klappern – gemetar; schütteln - mengocok. Dan verba-verba sein – adalah; tun – melakukan.
• Präteritum yaitu bentuk “sedang pada masa lampau”. Atau sama seperti dalam bahasa Inggris bentuk Past Tense atau bentuk kata kerja ke II.
Partizip I yaitu “perbuatan yang sedang dilakukan” atau bentuk ini sepadan dalam – “ing-form” dalam bahasa Inggris, yang lazim dikenal dengan “The Present Participle”. Bentuk demikian ini dalam bahasa Jerman disebut dengan Mittelwort der Gegenwart (Kata alat untuk waktu kini). Contoh partizip I: schreib-end (dari infinitiv schreiben - menulis), lieg-end (dari verba liegen – terletak), lächel-nd (dari verba lächeln – tersenyum). Akhiran (Endung) dari Partizip I yaitu - end atau – nd.

Kata Kerja (verb) dalam Present Tense

Kata Kerja (verb) dalam Present Tense

Setiap kata kerja memiliki bentuk kata dasar (infinitive). Bentuk dasar inilah yang akan anda dapatkan di dalam kamus bahasa Jerman. Kata „datang“ dalam bahasa Inggris adalah „to come“ (infinitive), di mana jika subjeknya adalah kata ketiga tunggal, dia berkonyugasi menjadi he comes atau she comes. Dalam bahasa Jerman kata to come disebut kommen (baca: koo men). Bentuk dasarnya (stam) adalah komm + en. Untuk mengkonyugasikan dalam kalimat, kita harus menambahkan ending yang benar.
Setiap Personal Pronoun dalam bahasa Jerman memiliki pola tersendiri.
Berikut contohnya:

kommen/to come/datang (huruf e pada kommen seperti huruf e pada kata gemar).

ich komme du kommstEr/sie/es kommtWir kommen
Ihr kommt
sie kommen
Sie kommen

Kue-Kue khas dari Jerman

Kue-Kue khas dari  Jerman

Schokokuss

Schokokuss atau Schaumkuss ("ciuman coklat" atau "ciuman busa") adalah sejenis penganan manis khas Jerman yang terbuat dari wafel dengan busa putih telur dan lapisan coklat.Terdapat banyak variasi Schokokuss, beberapa dengan siraman coklat putih dan ada yang diberi dengan kelapa dan gula.Schaumkuss disebut pula Schokoladenkuss, Schaumzapfen, Süßpropfen atau Naschkuss. Orang Jerman menggemari penganan ini dan memakan sebanyak 1 miliar potong Schaumküsse tiap tahun dan rata-rata anak memakan sebanyak 100 potong.Kanak-kanak Jerman suka makan Schaumkuss dengan menggunakan 2 lapis Brötchen (roti gulung) yang disebut Matschbrötchen, Klatschbrötchen, Datsch atau Schokokussbrötchen.

Stollen

Stollen atau Christollen adalah kue khas Jerman yang terbuat dari adonan ragi dengan rasa manis dan diisi dengan buah kering, kacang dan marzipan serta taburan gula. Sejarah stollen di Jerman telah bermula sejak tahun 1329.Jenis yang paling terkenal dan dapat ditemui di banyak supermarket adalah Dresdner Christollen. Kue ini berasal dari kota Dresden, Jerman dan dibentuk dengan dasar yang lonjong dan bergelombang di bagian tengah yang melambangkan bayi Yesus dalam lapisan pakaian. Stollen adalah sajian khas Hari Natal dan pada awalnya dibuat sebagai penganan selama masa puasa adven.

Pertama kali kue ini muncul di Naumburg (Saale) pada tahun 1329. Stolleh telah dijual di Pasar Natal Dresden sejak abad ke-15.Pada awalnya kue ini memiliki ciri khas rasa yang hambar, dibuat dengan campuran adonan tepung, air dan oat, namun sekarang telah berubah menjadi kue berbentuk loaf yang memiliki rasa khas. Mentega, kismis, dan sari lemon dicampur dengan adonan ragi dan dipanggang, setelah itu diberi taburan gula halus.Isinya bisa bervariasi dari marzipan, biji popi, produk susu atau kacang-kacangan. Setiap tahun di kota Dresden, diselenggarakan Festival Stollen dengan membuat sebuah Stollen raksasa dengan berat 3000-4000 kg dan dibagi-bagikan kepada penduduk kota dan pengunjung festival.

Vanillekipferl


Vanillekipferl adalah jenis kue Natal khas Jerman dan Austria yang berbentuk bulan sabit kecil yang diberi rasa vanila dan ditaburi gula halus.

Kue Black Forest (Bahasa Jerman: Schwarzwälder Kirschtorte)

adalah jenis kue khas Jerman yang paling dikenal di dunia.Kue ini terbuat dari bolu coklat yang dilapisi krim segar, serutan coklat dan ceri yang direndam dalam Kirschwasser, schnapps ceri jernih khas daerah Schwarzwälder ("Black Forest").Walau dikenal berasal dari daerah Black Forest, namun seorang pembuat kue dari Bad Godesberg, dekat Bonn, mengklaim menemukan resepnya pada tahun 1915. Ia kemungkinan berasal dari daerah Danau Constance, yang berada dekat Black Forest, jadi ia menamakan resep ciptaannya dari nama daerah itu. Ada beberapa teori yang menyebutkan tentang asal usul kue ini. Pertama serutan coklat di atas kue mungkin melambangkan Black Forest.Kedua, mungkin karena namanya mengandung kata Kirschwasser yang merupakan ciri khas daerah Black Forest.Ketiga, ada yang mengatakan bahwa namanya berasal dari pakaian tradisional wanita Black Forest yang berwarna hitam dengan blus putih dan topi putih dan bola-bola merah yang melambangkan buah ceri.

Lebkuchen 


atau "roti jahe" adalah jenis kue tradisional khas Jerman. Roti ini memiliki rasa jahe dan dibuat dari adonan tepung dengan madu, telur, hazelnut, walnut, badam, manisan jeruk, potongan lemon, marzipan dan rempah-rempah seperti kayu manis, jahe, adas manis, pimento, ketumbar, dan kapulaga.

Walaupun roti jahe telah dibuat di Eropa selama berabad-abad, di antara negara-negara tersebut Jerman merupakan negara yang memiliki sejarah terlama dalam tradisi membuatnya.Lebkuchen dibuat pertama kali di Nürnberg pada tahun 1395. Pada tahun 1643, warga Nürnberg membangun perkumpulan tukang roti Lebkuchen yang dipelopori oleh 14 orang pembuat roti guna membuat Lebkuchen dengan resep dan aturan yang teliti.

Sampai tahun 1867, Lebkuchen masih dibuat dengan tangan.Saat ini, sebagian besar Lebkuchen dibuat dengan mesin, namun begitu, banyak produsen roti di Nürnberg masih membuatnya dengan tangan. Sekarang, diperkirakan sekitar 2000 buah Lebkuchen dibuat per menitnya di Nürnberg dengan tenaga kerja sebanyak 4000 orang. Beberapa dibuat oleh perusahaan besar dan beberapa oleh perusahaan keluarga yang resepnya diwariskan secara turun temurun. Resep roti jahe tertua dari abad ke-16 masih disimpan di Museum Nasional Jerman.

Pada tahun 1996, roti jahe Nürnberg dideklarasikan sebagai "Perlindungan Status Geografis" dan disahkan dengan stempel Uni Eropa bahwa hanya Lebkuchen dari kota Nürnberg yang bisa disebut dengan "Nürnberger Lebkuchen".